Thursday, April 28, 2011

OMERTA


Oleh Mario Puzo 


Kematian Don Raymonde Aprile, seorang pemimpin mafia yang baru saja pensiun, berbuntut panjang. Ia dibunuh dan tak seorang pun mau membuka suara. Serentetan kejadian pun terjadi kemudian. Penculikan anak keduanya yang merupakan pemilik house production hingga penembakan keponakannya, Astorre Viola, yang sebelumnya diketahui hanya sebagai pengusaha makaroni biasa. 

Kematian Don Raymonde Aprile, menimbulkan banyak tanya. Apa tujuan siapapun itu membunuh sang Don yang hampir beberapa tahun terakhir hidup bersih ? Sang Don yang tak lagi mempunyai kedudukan penting dalam gelapnya dunia Mafia. Sekaligus kematian Sang Don menguak misteri jati diri pewaris tahta Sisilia, seorang Don sejati.

Cerita yang disajikan cenderung beralur datar, walaupun banyak misteri di awal cerita, namun berkesan tidak banyak konflik yang menegangkan. Tetapi cara bercerita yang mengalir, membuat saya terus membaca sampai akhir. Menarik. Saya diajak mendalami dunia mafia, solidnya suatu 'keluarga' yang telah terbentuk, saling mendukung dan melindungi. Juga arti kesetiaan, pengampunan, pengasihan dan hukuman yang keras untuk pengkhianatan.


Cara Astorre menangani berbagai masalah yang ada, membuat saya kagum. Begitu rapi, terencana, hati-hati. Sangat hati-hati. Benar-benar bakat dan didikan yang luar biasa. Dia, tokoh favorite saya.

Bagian yang saya sukai, kisah cintanya. Logis, tidak mewek, dan... benar-benar cinta yang berotak. Tidak seperti kebanyakan novel-novel lain yang saya baca. Pilihan Astorre pada si 'gadis' benar-benar menunjukkan cara memilih seorang Don. *menurut saya lho... hahahahah...

Begini yang tertulis di cover belakang :
Omerta, hukum tutup mulut Sisilia yang telah berabad-abad menjadi dasar ukuran kehormatan kalangan mafia.
Omerta, yang lahir di perbukitan Sisilia, telah membawa kaum Mafia melewati abad yang penuh perubahan. Namun kini, pada akhir abad, hukum tersebut telah menjadi sisa-sisa peninggalan masa yang telah lalu. Kehormatan bisa tetap membisu.... namun uanglah yang berbicara. 
New York - seorang pemimpin Mafia dibunuh dan tak seorang pun mau membuka suara. Keponakannya dan kepala FBI di kota itu sama-sama melakuakn penyelidikan atas pembunuhan tersebut. Namun kebisuan yang muncul telah menyebar bagaikan virus. Kebisuan geng-geng yang saling bersaing; kebisuan para bankir licik; bahkan kebisuan kalangan pengadilan. Namun dunia ini adalah dunia tanpa integritas dan penuh keserakahan. Dan ketika uang mulai bicara...

Entah saya, atau memang begitu. Ulasannya hampir sama sekali tidak menceritakan inti dari novel ini.... 

Nah, semoga review yang saya tulis sedikitnya bisa menambah apa yang ingin diketahui sebelum membaca :)

1 Comment:

dela said...

baru selesai baca buku ini kemarin, dan walaupun saya lebiih suka Godfather, tapi Omerta benar2 buku yang menarik untuk dinikmati!